Sabtu, 08 November 2008

TEKNIK MEMAINKAN SENI CIANJURAN


Suling sebagai penunjang dalam iringan Mamaos, Cianjuan dan berperan dominan dalam instrumentalia Kecapi suling dalam perkembangannya seni meniup suling tersebut mempunyai keanekaragaman baik dalam teknik tiupan,penjarinan dan juga pembentukan ornamentasinya. Pembentukan ornamentasi dalam pengungkapan kawih,cianjuran (mamaos) dan degung masing-masing mempunyai style/gaya yang khas.
Akhirnya tiap jenis teknik tiupan suling tersebut dapat diklasipikasikan ke dalam sajian yang khusus pula.Degung demikian apabila hal ini dapat dirinci dan dibedakan hal-hal yang sangat esensialnya akan didapatkan teknik-teknik yang praktis dan sistematis untuk mengungkapkan cara tiupan,penjarian dan ornmentasinya dalam berbagai laras dan surupannya. (1992)
Teknik Tiupan Dan Penjarian Pada Tarompet Kendang Pencak
Teknik tiupan dan penjarian pada tarompet kendang pencak merupakan teknik dasar sebagai proses belajar dalam memainkannya.
Jari yang digunakan untuk menengkep adala tujuh, karena lubang yang dimiliki tarompet Sunda sebanyak 7 lubang. Adapun penjarian ini terdiri dari dua bagian:
- Tangan kiri, bagian atas, meliputi jari telunjuk, tengah dan manis.
- Tangan kanan, telunjuk, tengah, manis, kelingking.
- Ibu jari sebagai penahan atas dan bawah. (1995)
Degung Kreasi
Dalam rancangan garapan ini penggarap akan membuat karya cipta lagu-lagu degung yang terdiri dari syair dan lagu yang diaransement dengan menggunakan notasi damina (pentatonis), yang mengacu pada sumber kaset degung kawih Bentang Kaelang karya Nano S. Da kaset degung Kawih Pareng life cykle grup, dengan materi garapan terdiri dari:
1. Isi garapan: lagu-lagu laras degung
2. Materi garapan: degung kawih wanda anyar
3. Instrumen pendukung: Bonang, Saron penerus, peking, jengglong, suling, kendang satu set, kempul dan gong, juru kawih.
4. Personal pendukung, terdiri dari mahasiswa, alumni dan tenaga pengajar STSI Bandung. (1999)

Tidak ada komentar: