JAKARTA (Lampost): Wajah baru yang direpresentasikan dengan presiden periode 2009--2014 dalam Pemilu 2009 mendatang cukup terbuka lebar. Hal ini ditegaskan konsultan politik Uncu Natsir, Senin (1-12), di Jakarta. "Saya kira peluang munculnya presiden baru akan terwujud dalam Pemilu 2009," kata Uncu.
Menurut Uncu, presiden baru yang dimaksud jelas bukan SBY maupun Mega. "Kemungkinan itu ada, apalagi jika merujuk ketentuan UU Pilpres tentang persyaratan 20% kursi atau 25% suara nasional. Jika memakai logika syarat 20% yang berkemungkinan mencalonkan presiden adalah Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Dengan kondisi ini, justru menurut saya, ada semangat memunculkan calon dari partai tengah, minimal satu nama," kata dia.
Jika perolehan suara Partai Golkar suaranya lebih besar, menurut Uncu, kemungkinan Partai Golkar akan memunculkan capres sendiri. Jika bukan Jusuf Kalla, ada kemungkinan calon alternatif dari Partai Golkar.
Namun demikian, Uncu mengatakan calon alternatif bakal muncul dari partai tengah, yaitu PKS, PAN, PKB, dan PPP. Gerindra, menurut Uncu, bisa jadi masuk di level partai tengah. "Karena itu, saya punya keyakinan bahwa akan muncul capres alternatif. Jadi capres 2009 tidak hanya SBY dan Mega," kata dia.
Terkait syarat capres alternatif agar mampu bersaing, Uncu mengatakan harus memiliki diferensiasi terhadap SBY dan Mega. Kalau kadarnya sama, menurut dia, tidak mungkin bisa menyamai SBY maupun Mega. "Capres alternatif harus punya kelebihan yang lain yang bisa dijual. Misalnya soal keberanian dalam pengambilan keputusan yang tepat, yang tidak dimiliki oleh SBY dan Mega," kata dia.Menurut dia, akan lebih menarik lagi jika capres alternatif memiliki konsep yang brilian untuk mengatasi krisis finansial yang bakal menemui puncaknya bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu 2009. "Hal ini akan menyulitkan posisi SBY, meski sebagai presiden ia sudah melakukan ragam paket kebijakan untuk menangkal krisis finansial global. Kalau ada orang yang cerdas dan bisa memberi solusi bagi Indonesia, peluang munculnya presiden baru dalam Pilpres 2009 sangat terbuka," kata dia
Menurut Uncu, presiden baru yang dimaksud jelas bukan SBY maupun Mega. "Kemungkinan itu ada, apalagi jika merujuk ketentuan UU Pilpres tentang persyaratan 20% kursi atau 25% suara nasional. Jika memakai logika syarat 20% yang berkemungkinan mencalonkan presiden adalah Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Dengan kondisi ini, justru menurut saya, ada semangat memunculkan calon dari partai tengah, minimal satu nama," kata dia.
Jika perolehan suara Partai Golkar suaranya lebih besar, menurut Uncu, kemungkinan Partai Golkar akan memunculkan capres sendiri. Jika bukan Jusuf Kalla, ada kemungkinan calon alternatif dari Partai Golkar.
Namun demikian, Uncu mengatakan calon alternatif bakal muncul dari partai tengah, yaitu PKS, PAN, PKB, dan PPP. Gerindra, menurut Uncu, bisa jadi masuk di level partai tengah. "Karena itu, saya punya keyakinan bahwa akan muncul capres alternatif. Jadi capres 2009 tidak hanya SBY dan Mega," kata dia.
Terkait syarat capres alternatif agar mampu bersaing, Uncu mengatakan harus memiliki diferensiasi terhadap SBY dan Mega. Kalau kadarnya sama, menurut dia, tidak mungkin bisa menyamai SBY maupun Mega. "Capres alternatif harus punya kelebihan yang lain yang bisa dijual. Misalnya soal keberanian dalam pengambilan keputusan yang tepat, yang tidak dimiliki oleh SBY dan Mega," kata dia.Menurut dia, akan lebih menarik lagi jika capres alternatif memiliki konsep yang brilian untuk mengatasi krisis finansial yang bakal menemui puncaknya bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu 2009. "Hal ini akan menyulitkan posisi SBY, meski sebagai presiden ia sudah melakukan ragam paket kebijakan untuk menangkal krisis finansial global. Kalau ada orang yang cerdas dan bisa memberi solusi bagi Indonesia, peluang munculnya presiden baru dalam Pilpres 2009 sangat terbuka," kata dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar